Headlines News :

    Mengenal Secara Singkat Paskibraka

    Lambang Corp Paskibraka
    Paskibnews(18/7) Paskibraka, hampir semua kalangan mengenalnya. Team yang selalu muncul di setiap upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Republik Indonesia. Team yang mempunyai tugas khusus mengibarkan Duplikat Pusaka yang merupakan manivestasi Bendera Pusaka. berdasarkan tempat tugasnya, Paskibraka yang terdiri 3 temoat yakni tingkat Kabupaten/Kota (Kantor Bupati/Walikota), Provinsi (Kantor Gubernur), dan Nasional (Istana Negara). Hal ini berkaitan dengan keberadaan bendera Duplikat Pusaka yang hanya ada di tiga tingkat pemerintahan tersebut.

    Team yang terdiri dari siswa-siswa Pilihan ini anggotanya berasal dari pelajar SLTA Sederajat kelas 1 ATAU 2 dengan melalui berbagai macam tahapan seleksi yang   biasanya dilakukan sekitar bulan April untuk persiapan pengibaran pada 17 Agustus

    Sejarah

    Gagasan Paskibraka lahir pada tahun 1946, pada saat ibukota Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta. Memperingati HUT Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-1, Presiden Soekarno memerintahkan salah satu ajudannya, Mayor (Laut) Husein Mutahar, untuk menyiapkan pengibaran bendera pusaka di halaman Istana Gedung Agung Yogyakarta. Pada saat itulah, di benak Mutahar terlintas suatu gagasan bahwa sebaiknya pengibaran bendera pusaka dilakukan oleh para pemuda dari seluruh penjuru Tanah Air, karena mereka adalah generasi penerus perjuangan bangsa yang bertugas.

    Tetapi, karena gagasan itu tidak mungkin terlaksana, maka Mutahar hanya bisa menghadirkan lima orang pemuda (3 putra dan 2 putri) yang berasal dari berbagai daerah dan kebertulan sedang berada di Yogyakarta. Lima orang tersebut melambangkan Pancasila. Sejak itu, sampai tahun 1949, pengibaran bendera di Yogyakarta tetap dilaksanakan dengan cara yang sama.

    Ketika Ibukota dikembalikan ke Jakarta pada tahun 1950, Mutahar tidak lagi menangani pengibaran bendera pusaka. Pengibaran bendera pusaka pada setiap 17 Agustus di Istana Merdeka dilaksanakan oleh Rumah Tangga Kepresidenan sampai tahun 1966. Selama periode itu, para pengibar bendera diambil dari para pelajar dan mahasiswa yang ada di Jakarta.

    Tahun 1967, Husein Mutahar dipanggil presiden saat itu, Soekarno, untuk menangani lagi masalah pengibaran bendera pusaka. Dengan ide dasar dari pelaksanaan tahun 1946 di Yogyakarta, beliau kemudian mengembangkan lagi formasi pengibaran menjadi 3 kelompok yang dinamai sesuai jumlah anggotanya, yaitu:

        Kelompok 17 / pengiring (pemandu),
        Kelompok 8 / pembawa (inti),
        Kelompok 45 / pengawal.

    Jumlah tersebut merupakan simbol dari tanggal Proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945 (17-8-45). Pada waktu itu dengan situasi kondisi yang ada, Mutahar hanya melibatkan putra daerah yang ada di Jakarta dan menjadi anggota Pandu/Pramuka untuk melaksanakan tugas pengibaran bendera pusaka. Rencana semula, untuk kelompok 45 (pengawal) akan terdiri dari para mahasiswa AKABRI (Generasi Muda ABRI) namun tidak dapat dilaksanakan. Usul lain menggunakan anggota pasukan khusus ABRI (seperti RPKAD, PGT, marinir, dan Brimob) juga tidak mudah. Akhirnya diambil dari Pasukan Pengawal Presiden (PASWALPRES) yang mudah dihubungi karena mereka bertugas di Istana Negara Jakarta.

    Mulai tanggal 17 Agustus 1968, petugas pengibar bendera pusaka adalah para pemuda utusan provinsi. Tetapi karena belum seluruh provinsi mengirimkan utusan sehingga masih harus ditambah oleh ex-anggota pasukan tahun 1967.

    Pada tanggal 5 Agustus 1969, di Istana Negara Jakarta berlangsung upacara penyerahan duplikat Bendera Pusaka Merah Putih dan reproduksi Naskah Proklamasi oleh Suharto kepada Gubernur/Kepala Daerah Tingkat I seluruh Indonesia. Bendera duplikat (yang terdiri dari 6 carik kain) mulai dikibarkan menggantikan Bendera Pusaka pada peringatan Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1969 di Istana Merdeka Jakarta, sedangkan Bendera Pusaka bertugas mengantar dan menjemput bendera duplikat yang dikibar/diturunkan. Mulai tahun 1969 itu, anggota pengibar bendera pusaka adalah para remaja siswa SLTA se-tanah air Indonesia yang merupakan utusan dari seluruh provinsi di Indonesia, dan tiap provinsi diwakili oleh sepasang remaja.

    Istilah yang digunakan dari tahun 1967 sampai tahun 1972 masih "Pasukan Pengerek Bendera Pusaka". Baru pada tahun 1973, Idik Sulaeman melontarkan suatu nama untuk Pengibar Bendera Pusaka dengan sebutan PASKIBRAKA. PAS berasal dari PASukan, KIB berasal dari KIBar mengandung pengertian pengibar, RA berarti bendeRA dan KA berarti PusaKA. Mulai saat itu, anggota pengibar bendera pusaka disebut Paskibraka.

    Perbedaan Paskibra dan Paskibraka

    Jakarta-PaskibNews(15/7) Banyak sekali orang diluar aktivis paskibra maupun Paskibraka yang belum mengetahui bahwa antara dua hal ini (Paskibra dan Paskibraka) adalah sesuatu yang berbeda. Hal ini dikarenakan belum banyak yang mengerti asal mula penyebutan paskibra dan paskibraka.

    PaskibNews dalam hal ini mencoba memberi penjelasan atau lebih tepatnya meneruskan perbedaan Paskibra ini melalui sebuah Artikel yang ditulis di website milik organisasi Paskibra SMKN 1 Cikarang Barat (www.brigaspad.org). Di website ini dijelaskan mengenai perbedaan dasar dengan bahasa yang sangat santai tapi sangat mengena. Setidaknya dapat memberi pandangan yang lugas seputar perbedaan antara Paskibra dan Paskibraka.
    Berikut penjelasan mengenai perbedaan antara Paskibra dan Paskibraka.

    1. Paskibra mengibarkan bendera Sang Merah Putih, Paskibraka mengibarkan Bendera Pusaka (dalam hal ini digantikan dengan bendera Duplikat Pusaka) jadi secara makna bisa dikatakan secara makna bahwa seorang anggota paskibraka adalah anggota paskibra, tapi anggota Paskibra belum tentu seorang paskibraka.
    2. Paskibra terbentuk dari keinginan pribadi melalui kegiatan ekstrakurikuler disekolah, Paskibraka dibentuk melalui seleksi dari mulai seleksi Paskibraka tingkat kabupaten, seleksi tingkat Provinsi hingga sampai menjadi Paskibraka Nasional
    3. Keanggotaan paskibra adalah seumur hidup, sementara anggota Paskibraka hanya dari mulai dikukuhkan (15 agustus/16 agustus sampai dengan dilantik menjadi anggota Purna Paskibraka Indonesia (17 Agustus malam setelah penurunan)

    Apapun itu, Baik Paskibra Indonesia maupun Paskibraka, selalu diharapkan agar menjadi generasi teladan bagi yang lainnya. Menjadi contoh dan menjadi generasi yang terbaik.

    Sedikit menyimpang dari tema di atas, iika mencermati tentang perkembangan paskibra di berbagai wilayah, terutama lewat seringnya diadakan lomba paskibra, tampil dengan gagah, atribut, lambang paskibra dan segala macamnya kreativitas yang dituangkan dalam variasi dan formasi paskibra. Semua ini merupakan perkembangan yang sangat bagus dimana anak-anak remaja dan anak muda saat ini lebih suka nongkrong di cafe, mall , atau bergalau galau ria di facebook dan twitter, mereka masih mau meluangkan waktunya untuk membina diri mengikuti kegiatan yang bisa dibilang membutuhkan mental dan fisik yang luar biasa. Perkembangan yang seharusnya lebih mendapat perhatian mendalam dari pemerintah. Setidaknya, melalui kegiatan Paskibra dan Paskibraka, tercipta generasi yang mencintai bangsanya.

    Semoga Paskibra Indonesia makin maju dan senantiasa menghasilkan generasi penerus terbaik bagi bumi Indonesia ini.

    Daftar Nama (Sementara) Calon Paskibraka Nasional Tahun 2013

    Berikut nama-nama anggota (Calon) Paskibraka yang akan bertugas dalam pengibaran Bendera Sang Merah Putih. Terdapat 33 provinsi yang masing-masing mengirimkan dua wakil:
    1. Aceh: Ali Alfaraesy ; Dio Fany Anggraini
    2. Sumatra Utara: ? ; Afriya
    3. Sumatra Barat: Ricky Suwandi Putra ; Retno Adhilla Putri
    4. Sumatra Selatan: Denny Saputra ; Vivia Lidia Sari
    5. Riau: Riyandi Anugrah Putra ; ?
    6. Bengkulu: 
    7. Bangka Belitung:
    8. Lampung: Ozzi Eka Purwanto ; ?
    9. Jambi:
    10. Kepulauan Riau:
    11. Gorontalo: Marwiyah Mohamad Daud ; ?
    12. Jawa Barat: Muhammad Rayhan Akbar ; Cintami
    13. Jawa Tengah: ? ; Rifa Fauzia Hapsari
    14. Jawa Timur: ? ; Vindya Rossy Tria Puspita Mandasari
    15. DI Yogyakarta: Yolandaru Yoga Santika ; Dinda Rizkita Karyadewi
    16. Bali: I Gusti Komang Arya Baskhara Udayana ; Putri Bintang Prayascita Widya Ningrum
    17. Banten: Billy ; Sabrina
    18. DKI Jakarta: Rifqi Widhianto ; Audya Elita Putri
    19. NTB: Yori Sujiarta Utama ; ?
    20. NTT:
    21. Kalimantan Selatan: Bagas Rizki Mahaditya ; Gt.Elvira Ramadhanti
    22. Kalimantan Barat: ? ; Tami Auliana
    23. Kalimantan Timur: Armeyn Arbianto ; ?
    24. Kalimantan Tengah:
    25. Sulawesi Selatan: Muhammad Takbir ; Anabella Natalia Purba
    26. Sulawesi Tengah: Fariz Salmin ; Monica Broksil
    27. Sulawesi Tenggara:
    28. Sulawesi Barat:
    29. Sulawesi Utara: Deanaz Faustina Poluakan ; Gilbert Karamoy
    30. Maluku:
    31. Maluku Utara:
    32. Papua:
    33. Papua Barat:

    Kaya & Miskin

    Suatu ketika seorang ayah dari keluarga kaya raya, bermaksud memberi pelajaran bagaimana kehidupan orang miskin pada anaknya. Merekapun menginap beberapa hari di rumah keluarga petani yang miskin di sebuah dusun di tepi hutan.

    Dalam perjalanan pulang sang ayah bertanya pada anaknya. "Bagaimana perjalanan kita?" Jawab sang Anak, "Oh sangat menarik ayah."

    "Kamu melihat bagaimana orang miskin hidup?" Sang ayah bertanya.

    "Ya ayah", sahut sang anak.

    "Jadi, apa yang dapat kamu pelajari dari perjalanan kita ini?" Tanya sang ayah.

    Sang anak menjawab, "Yang saya pelajari kita memiliki satu anjing untuk menjaga rumah kita, mereka punya empat anjing untuk berburu. Kita punya kolam renang kecil di taman, mereka punya sungai yang tiada batas… Kita punya lampu untuk menerangi taman kita, mereka punya bintang yang bersinar di malam hari. Kita memiliki lahan yang kecil untuk hidup, mereka hidup bersama alam. Kita punya pembantu untuk melayani kita, tapi mereka hidup untuk melayani orang lain. Kita punya pagar yang tinggi untuk melindungi kita, mereka punya banyak teman yang saling melindungi".

    Sang ayah tercengang diam mendengar jawaban anaknya. Lalu sang anak melanjutkan,

    "Terima kasih ayah, karena ayah telah menunjukkan betapa miskinnya kita".
     

    Trending Topic

    tiga

    Populer

    Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
    Copyright © 2011. PaskibNews - All Rights Reserved
    Template Created by Creating Website Published by Mas Template
    Proudly powered by Blogger