Jakarta-Paskibnews(5/7) Alkisah adalah seorang raja yang sangat besar kekuasaannya. Oleh karena
kehidupan yang mewah dan serba cukup tidak membuat ketenangan kepada
jiwanya. Sang raja akhirnya memilih untuk hidup sebagai rakyat biasa
dengan menyamar sebagai tukang kebun.
Sang Raja akhirnya bekerja di salah seorang saudagar kaya yang mempunyai kebun delima yang cukup luas. Ia pun menjaga
kebun itu dengan patuh dan rajin. Suatu hari datanglah tuan kebun itu
dan meminta pekerja kebun membawakan sebiji delima yang masak lagi manis
kepadanya. Pekerja itu pun segera menuju ranting-ranting delima untuk
mencari buah delima yang paling masak.
Kemudian tuannya memakan
delima tersebut, air mukanya berubah. Kemudian berkata: "Wahai
pekerjaku tolong bawakan kepadaku sebiji delima yang lebih manis dari
ini."
Sekali lagi, sang raja yang menjadi tukang kebun tadi
pergi mencari buah delima yang lain tanpa mengetahui mengapa tuannya
menyuruh dia membawakan sebiji lagi. Setelah buah yang diberikan kepada
tuannya itu dimakan, dengan spontan buah itu dibuang oleh tuannya itu.
Oleh karena terlalu marah sebab buah yang dimakannya itu ternyata masih
masam, ia pun berkata dengan suara yang keras: "Wahai pekerja! Heran
sekali aku melihat engkau. Sudah begini lama engkau menjaga kebunku,
tidakkah engkau tahu yang masam dan manis?"
Lalu jawab sang raja
tadi dengan suara yang lemah dan sopan : "Tuan, bukankah saya ini
diamanahkan untuk menjaga kebun supaya sentiasa subur buah-buahan,
tetapi tuan tidak memberi izin kepada saya untuk mencicipi buahnya."
Betapa terkejutnya tuannya itu setelah mendengar jawaban tersebut.
Tidak terduga sama sekali akan besarnya sifat amanah yang ada pada
tukang kebunnya itu. Namun, alahngkah terkejutnya sang tuan tatkala
mengetahui bahwa pekerja kebunnya adalah seorang raja mahsyur yang
memang tengah mencari kehidupan sebagai rakyat biasa.
Sang tuan
pun akhirnya menyadari bahwa memang pantaslah ia menjadi seorang raja
yang terkenal bijak seantero negri. Jadi rakyat kecilpun beliau bisa
betul-betul menjaga pekerjaannya walau sangat sepele. Ia pun segera
meminta maaf dan sekaligus mendoakan sang raja.
(diilhami dari kisah Ibrahim bin Adham)
****
Sahabatku, kisah tersebut diatas merupakan salah satu refleksi
bagaimana seorang manusia dengan sangat amanah dalam menjalani
pekerjaannya. Bagaimana dengan kita ?
tentu para sahabat sangat
mengerti bagaimana seharusnya kita menjaga amanah dalam setiap
pekerjaan. sekecil apapun itu, namun nilainya sangat berharga. Dari
seorang pekerja bahkan pemimpin pun sangat diperlukan sikap ini.
Kembali kepada hati nurani masing-masing, bagaimana kita bisa jujur
sekecil apapun dengan apa yang kita lakukan, Tentu Tuhan lah yang
menilai dan membalas apa yang kita lakukan.
Sahabatku, sederhana namun bermakna,,,"mulai dari diri kita sendiri dan mulai lah saat ini"
Terima kasih telah membaca dan semoga selalu semangat dalam menjalani hidup..
SALAM MOTIVASI !!!
sumber: facebook
Post a Comment